KH. Agus Salim : Memimpin adalah Menderita
LEIDEN ls lijden - Memimpin adalah Menderita.
Kata-kata yang sangat-sangat sederhana, tetapi sangat sarat dengan makna. Penderitaan bagi seorang pemimpin tentu berawal dari keinginannya untuk berkorban dan mengorbankan segala waktu, tenaga, perasaan, dan semua yang dimilikinya demi kesejahteraan orang-orang yang mereka pimpin. Jika ada orang-orang yang mereka pimpin tidak memiliki makanan, pakaian compang camping, tidur di rumah yang tidak layak huni dan tidak berpendidikan, apalagi sampai bunuh diri karena tekanan ekonomi, itu adalah derita bagi seorang pemimpin.
Artinya, sebelum orang-orang yang mereka pimpin bahagia, tidur dengan lelap, hidup sejahtera dan berada dalam suasana kenyang, maka pemimpin yang benar tidak akan menyatakan dirinya sebagai seorang pemimpin.
Dengan demikian, adalah sesuatu yang tidak masuk akal manakala di tengah-tengah penderitaan masyarakat ada diantara para pemimpin masih mampu ketawa terbahak-bahak, makan dengan enaknya dan tidur dengan pulasnya dan mangklaim diri sebagai pemimpin yang berhasil.
Pemimpin yang mencintai rakyat artinya Pemimpin tersebut harus rela berkorban, rela berjuang, rela “mati”, rela lapar, rela “telanjang”, rela sakit, dan rela dihina termasuk rela jika diberi koin oleh rakyat nya.
Bahwa 'Abdullah bin 'Umar berkata,
"Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya.
Seorang suami adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut.
\" Aku menduga Ibnu 'Umar menyebutkan: "Dan seorang laki-laki adalah pemimpin atas harta bapaknya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atasnya.
Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya."(Hr Bukhari)
Oleh : Sang Pencerah
Kata-kata yang sangat-sangat sederhana, tetapi sangat sarat dengan makna. Penderitaan bagi seorang pemimpin tentu berawal dari keinginannya untuk berkorban dan mengorbankan segala waktu, tenaga, perasaan, dan semua yang dimilikinya demi kesejahteraan orang-orang yang mereka pimpin. Jika ada orang-orang yang mereka pimpin tidak memiliki makanan, pakaian compang camping, tidur di rumah yang tidak layak huni dan tidak berpendidikan, apalagi sampai bunuh diri karena tekanan ekonomi, itu adalah derita bagi seorang pemimpin.
Artinya, sebelum orang-orang yang mereka pimpin bahagia, tidur dengan lelap, hidup sejahtera dan berada dalam suasana kenyang, maka pemimpin yang benar tidak akan menyatakan dirinya sebagai seorang pemimpin.
Dengan demikian, adalah sesuatu yang tidak masuk akal manakala di tengah-tengah penderitaan masyarakat ada diantara para pemimpin masih mampu ketawa terbahak-bahak, makan dengan enaknya dan tidur dengan pulasnya dan mangklaim diri sebagai pemimpin yang berhasil.
Pemimpin yang mencintai rakyat artinya Pemimpin tersebut harus rela berkorban, rela berjuang, rela “mati”, rela lapar, rela “telanjang”, rela sakit, dan rela dihina termasuk rela jika diberi koin oleh rakyat nya.
Bahwa 'Abdullah bin 'Umar berkata,
"Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya.
Seorang suami adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut.
\" Aku menduga Ibnu 'Umar menyebutkan: "Dan seorang laki-laki adalah pemimpin atas harta bapaknya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atasnya.
Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya."(Hr Bukhari)
Oleh : Sang Pencerah
Leave a Comment